WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diminta melakukan penelitian pangan lokal dan pemenuhan kandungan gizi yang lebih masif dalam program makan bergizi gratis (MBG).
Founder dan CEO Center For Indonesia’s Strategi Development Initiatives (CISDI) CISDI Diah Satyani Saminarsih mengatakan, hal itu dilakukan agar makan bergizi gratis berasal dari bahan lokal.
Baca juga:Komeng Sebut Program Prabowo Swasembada Pangan Cukup Realistis
“Kami ingin ada pasokan pangan daerah yang bisa menopang ini (MBG) karena tidak mungkin apabila semuanya dikoordinasi secara sentral,” katanya di Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut Diah, pasokan pangan daerah perlu dioptimalkan karena dibutuhkan banyak waktu agar sampai ke lokasi atau sekolah yang dituju.
Selain itu, tidak lupa memperhatikan penetapan standar teknis dan isi makanannya.
Dia menambahkan, pemerintahan Prabowo-Gibran juga perlu mengomunikasikan dengan baik kepada industri yang menyediakan isi makanannya.
“Sekarang industri itu masih belum juga diberi peraturan yang cukup mengikat untuk bisa memproduksi makanan dan minuman yang sesuai dengan kaedah kesehatan,” tuturnya.
Terakhir, pemerintah diminta untuk memperjelas alur koordinasi dengan kementerian terkait, misalnya Penasihat Presiden Urusan Kesehatan Nasional, Terawan Agus Putranto hingga ke Kementerian Kesehatan.
Baca juga:Menkeu: Program Makan Siang dan Susu Gratis Belum Masuk Kebijakan Ekonomi Fiskal
Diah berharap, hal ini dapat memberikan dampak yang baik untuk pembangunan kesehatan Indonesia.(pwk)