WARTABANJAR.COM, TEL AVIV – Milisi bersenjata Lebanon Hizbullah mengumumkan fase baru dalam perang dengan Israel. Mereka kini mulai menyerang lawan dengan peluru kendali presisi.
“Kami bergerak ke fase baru dalam konfrontasi dengan Israel. Hal ini akan tercermin dalam perkembangan dan peristiwa dalam beberapa hari mendatang,” kata Hizbullah seperti dikutip AFP, Jumat (18/10/2024).
Baca juga:Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dinyatakan Tewas dalam Serangan di Gaza
Hizbullah menekankan bahwa mereka telah meningkatkan serangannya terhadap Israel dalam beberapa hari terakhir. Milisi ini mengeklaim telah melancarkan serangan dengan rudal berpemandu presisi untuk pertama kalinya tetapi tidak memberikan perinciannya.
“Ratusan pejuang juga siap melawan setiap serangan Israel di desa-desa Lebanon selatan,” kata Hizbullah.
Pengumuman itu dibuat setelah tentara Israel pada Kamis (17/10/2024) malam mengumumkan, tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar, sekutu Hizbullah. Namun, pengumuman Hizbullah tidak menyebut nama Sinwar.
Pada 12 Oktober 2024 lalu, Hizbullah mengumumkan peluncuran serangkaian roket canggih ke pangkalan tempat pelatihan tentara Israel di dekat kota Haifa.
Kelompok bersenjata Lebanon itu menggunakan sejumlah roket berpemandu dalam penyerbuannya ke Kota Haifa pada malam 13 Oktober.
Serangan beruntun Hizbullah tersebut menewaskan empat tentara Israel dan melukai hampir 70 lainnya.
Sistem Iron Dome Israel telah berulang kali gagal mengenai sasaran roket Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir.
Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan banyak komandan senior kelompok itu dalam serangan udara di Beirut akhir bulan lalu. Pihak Tel Aviv telah berulang kali mengumumkan akan mengusir kelompok bersenjata itu dari wilayah perbatasan Israel-Lebanon sehingga masyarakat di bagian utara negara itu dapat kembali ke rumah dengan selamat.
Baca juga:Israel Tak Sengaja Temukan Yahya Sinwar, Begini Gambaran Lewat Drone
Wakil Pemimpin Hizbullah Naim Qassem pada Selasa (15/10/2024) menegaskan bahwa kelompok tersebut tidak akan bisa dikalahkan, dan bahwa satu-satunya solusi terhadap konflik saat ini adalah gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menegaskan bahwa dia tidak akan menerima gencatan senjata dengan Hizbullah.(pwk)
Editor:purwoko