Dia menyebut, luasan lahan persawahan produktif seluas 160 hektar dari 400 hektar lebih. Sisanya masih dalam kondisi lahan tidur dan belum bisa digarap karena kondisi saluran yang belum maksimal karena kendala air cukup dalam.
Baca juga: Jelang Akhir Masa Jabatan, Jokowi Dijadwalkan Resmikan Training Center PSSI di IKN
Setiap panen rata-rata menghasilkan gabah kering giling sebanyak 4 sampai 5 ton per hektar untuk sawah tanpa penggunaan pupuk. Sedangkan yang menggunakan pupuk sesuai aturan pemerintah seperti sekarang ini sekitar 8,5 ton gabah kering panen per hektar. Setiap kelompok tani akan mendapatkan 50 ton lebih yang siap didistribusikan ke pembeli.
“Jika dirupiahkan, setiap hektarnya mencapai Rp30 juta. Angka ini sangat bagus bagi petani karena minimnya operasional dalam menggarap tanam hingga panen,” tambahnya lagi.
Ia berharap kedepan ini menjadi PR pemerintahan berikutnya, sehingga lahan tidur bisa digarap menjadi areal produktif melalui program cetak sawah baru.
Baca juga: KPK Temukan Uang OTT dari Orang Kepercayaan Gubernur Kalsel
Sementara itu, dalam panen padi di Desa Anjir Baru itu, puluhan petani berkumpul turut membantu mengumpulkan hasil padi yang panen menggunakan mesin perontok atau combine. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko