PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu, Manfaatkan 1,7 Juta Hektare Lahan Kritis

    “Melalui program kolaboratif ini, kami berupaya mengubah lahan yang sebelumnya kering dan tidak produktif menjadi lebih hijau dan produktif,” jelas Darmawan.

    Baca juga:PLN Operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW di Semarang, Teknologinya Canggih dan Ramah Lingkungan

    Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat 14 juta hektare lahan kritis di seluruh Tanah Air.

    Dengan mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu, program ini dapat turut berkontribusi dalam upaya pemanfaatan lahan kritis.

    “Kami akan memanfaatkan lahan kritis dengan luas total 1,7 juta hektare yang tersebar di seluruh tanah air sehingga mampu berkontribusi dalam upaya penurunan emisi sebesar 11 juta ton CO2e melalui co-firing biomassa,” terang Darmawan.

    Lebih dari itu, program ini bahkan juga mampu meningkatkan kapasitas nasional dengan menghadirkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, menggerakkan ekonomi kerakyatan sirkuler dan mengentaskan kemiskinan.

    “Ke depan, kami menargetkan program ini akan melibatkan 1,25 juta masyarakat dan bernilai ekonomi sebesar Rp9,5 triliun per tahun,” pungkas Darmawan.

    Selaras dengan hal tersebut, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengungkapkan bahwa program ini juga dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan di Kalimantan, di mana perubahan iklim dan kerusakan hutan menjadi isu kritis.

    “Dengan memanfaatkan biomassa, langkah ini tidak hanya mendukung produksi energi yang bersih, tetapi juga mengurangi emisi karbon yang berbahaya”.

    Baca Juga :   DRAMATIS! Remaja 14 Tahun Nyaris Tenggelam di Sungai Lamandau, Diselamatkan Pria Pemberani

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI