Dia juga kembali menyerukan deeskalasi segera, penghentian permusuhan dan mendesak implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, menyerukan penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel dan menetapkan zona bebas dari personel bersenjata dan senjata, kecuali tentara Lebanon dan pasukan UNIFIL, antara Blue Line (perbatasan antara Lebanon dan Israel) dan Sungai Litani di Lebanon selatan.
Baca juga:Prajurit TNI di Lebanon Siap Bantu Evakuasi WNI
“Meski situasinya sangat sulit, misi penjaga perdamaian, militer dan penjaga perdamaian sipil, tetap berkomitmen terhadap misi mereka dan terus beradaptasi guna melaksanakan mandat misi di tengah situasi yang sangat tidak bersahabat,” tambahnya.
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang “kekhawatiran besar” PBB terhadap Lebanon, Dujarric mengatakan: “Siapa pun yang melihat gambar-gambar dan asap yang mengepul dari daerah yang berpenduduk padat, paling tidak, harus merasa khawatir.”
Dujarric juga mengumumkan dana 10 juta dolar AS (sekitar Rp151,2 miliar) yang dialokasikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan Joyce Msuya dari “Dana Tanggap Darurat Pusat” PBB untuk respons kemanusiaan di Lebanon.”
“Ini adalah dana tambahan dari 10 juta dolar AS (sekitar Rp151,2 miliar) yang dikeluarkan awal pekan ini dari dana kemanusiaan Lebanon,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa PBB akan terus memantau situasi kemanusiaan secara ketat dan lebih lanjut mendukung pemerintah Lebanon, yang memimpin tanggap darurat.