Sementara itu, Hasan Basrial (52), kerabat Don, salah satu korban meninggal dunia asal Kabupaten Solok Selatan, mengaku baru mendapatkan kabar duka tersebut pada Jumat siang. Kejadian nahas itu berlangsung pada Kamis (26/9/2024) sore.
Berdasarkan pengakuannya, jarak tempuh dari lokasi terakhir yang bisa dijangkau kendaraan ke tempat kejadian memakan waktu empat hingga tujuh jam perjalanan.
“Saya menunggu jenazah atas nama Don asal Solok Selatan. Pekerjaannya di sini sebagai penambang emas,” ujarnya.
Baca juga:Longsor Kembali Terjadi di Lampihong, Jalan Hilir Pasar Ambles Rusak Rumah Warga
Sebelumnya, Tragedi ini menimpa sejumlah warga yang tengah beraktivitas di lokasi tambang Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Tanah longsor yang melanda area tambang tersebut menyebabkan para penambang tertimbun material longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi, membenarkan insiden tanah longsor yang terjadi pada Kamis (26/9/2024) sore.
“Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB,” ujar Irwan melalui pesan singkat, Jumat (27/9/2024).
Menurutnya, longsor tersebut mengakibatkan beberapa warga yang tengah beraktivitas di tambang tersebut terjebak di bawah tumpukan tanah.
Irwan mengungkapkan bahwa lokasi tambang ini sangat terpencil dan sulit diakses. Dibutuhkan waktu sekitar 5 jam berjalan kaki dari Nagari Sungai Abu menuju area tambang.
“Proses evakuasi dapat memakan waktu hingga 8 jam untuk mencapai nagari,” tambahnya.
Berdasarkan laporan sementara, tercatat ada 15 korban yang meninggal dunia. Sebanyak 11 jenazah telah berhasil dievakuasi, sementara 4 jenazah lainnya masih tertimbun di lokasi.