Fenomena gadai SK tersebut menurut pengamat politik menunjukkan politik transaksional yang terjadi di era demokrasi sekarang ini. Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga Surabaya, Prof Hotman Siahaan mengatakan bahwa hal seperti ini merupakan demokrasi transaksional. Dirinya mengatakan, dalam demokrasi transaksional tidak mungkin para caleg tersebut tidak berjuang mati-matian dengan dana yang besar hingga akhirnya terpilih dan dilantik.
“Inilah problem demokrasi kita, ketika sistem pemilu prosedural, orang tidak melihat program dari para calon. Yang terpenting kan isi tas piro? Entek (isi tas berapa? Habis sudah). Jadi begitu terpilih, dilantik, apalagi yang bisa digunakan? Kan SK itu. Apalagi bank juga mau terima,” ujar Prof Hotman. (nurul octaviani)
Baca juga: Polisi Jelaskan Kronologi Perkosaan dan Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
Editor: Sidik Purwoko