WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi peralihan musim kemarau ke musim hujan terjadi pada bulan September. Sementara puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada November-Desember 2024.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam konferensi pers secara daring, Kamis, (19/09/2024). Menurutnya, karena masih pra peralihan, musim hujan saat ini terjadi tidak merata di sejumlah wilayah.
“Saat ini kalau dilihat memang masih pra peralihan artinya di September ini masih peralihan dari musim kemarau menuju hujan. Tadi sudah dirilis oleh Ibu Kepala BMKG (Dwikorita Karnawati) bahwa musim hujan akan dimulai tidak merata,” kata Guswanto seperti dikutip Wartabanjar.com.
Karena itulah, lanjut Guswanto, cuaca untuk sepekan ke depan masih dipengaruhi beberapa faktor antara lain masih terdapat bibit siklon tropis 98W yang berada di Filipina bagian Utara.
Baca juga: Begini Strategi KPU Balangan Fenomena Calon Tunggal Vs Bumbung Kosong
Hal ini disebut bisa membentuk konvergensi di Laut China Selatan. Serta menginduksi kecepatan angin di beberapa wilayah.
“Di samping itu, juga kami mengidentifikasi dari kawan-kawan meteorologi adanya peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 35 knot. Ini juga terpantau di Andaman perairan Aceh Utara, semenanjung Thailand, Laut Natuna, Laut China Selatan,” ujar dia.
Guswanto mengatakan, BMKG masih memprediksi terjadinya hujan sedang hingga lebat pada periode 17-23 September 2024. Adapun wilayahnya terbagi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, dan seterusnya.