WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Tabung gas klorin milik PTAM Intan Banjar yang berada di kawasan Bundaran STM Banjarbaru mengalami kebocoran. Informasi kebocoran diterima pada Selasa (10/9) lalu.
Karena adanya kebocoran tersebut, petugas pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banjar segera menutup area dengan radius 200 meter.
Baca juga:Dua Pelajar SD Jadi Korban Tabrak Lari di Trikora Banjarbaru, Pelaku Masih Dicari
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DPKP Banjar, Kasyaf pada Minggu (15/9/2024) menjelaskan, setelah mendapatkan informasi kebocoran, pihaknya segera berkoordinasi dengan PTAM Intan Banjar dan PSC Intan 199 pun meluncur ke lokasi.
Pada awalnya, DPKP Banjar menerima informasi sekitar pukul 22.30 Selasa (10/9/2024) malam. Nedy Faderiyanie melihat layaknya “kabut putih” dan telah menyelimuti wilayah sekitar lingkungan kantor.
Setelah ditelusuri, ternyata tabung klorin mengalami kebocoran. Pegawai PTAM Intan Banjar pun mencoba mengatasi sendiri dengan membenamkam tabung klorin ke dalam tanah.
“Tapi gas klorin tetap keluar,” tambah Kasyaf.
Akhirnya, petugas DPKP Banjar mendatangi lokasi dan mengevakuasi tabung klorin ke reservoir untuk dinetralisir.
“Kebocoran disebabkan karena korosi dan bocor karena termakan usia,” lanjutnya.
Humas PTAM Intan Banjar, Mahyuni menyebut bahwa peristiwa yang terjadi pada Selasa lalu itu, bersumber dari tabung gas klorin bekas yang sudah dipendam dalam tanah.
Insiden terjadinya kebocoran gas klorin di area Instalasi Pengolahan Air (IPA) II Pinus milik PTAM Intan Banjar, diklaim bukan karena faktor kelalaian manusia atau human error.