Debat Calon Presiden AS: Trump Bumerang Tak Mampu Kendalikan Emosi

    “Pada akhirnya, dia (Harris) bersemangat, menggelengkan kepalanya mendengar berbagai pernyataan Trump, membalas dengan kekuatan penuh, dan mencetak lebih banyak poin,” kata Lazare.

    Harris, pada bagiannya, memang mengungkap beberapa kelemahannya, termasuk sikapnya yang lebih pro-perang, kebijakan yang mirip dengan Biden, dan rendahnya ketersediaan energi, kata para pakar.

    Baca juga:Antisipasi Penembakan, Donald Trump Kampanye Gunakan Podium Berpelindung Kaca Antipeluru

    Lazare mengatakan Trump berhasil menyerang Harris terkait hubungan sang wapres dengan Biden, ketidakmampuannya untuk menyelesaikan sesuatu, dan “janji-janji yang lemah lembut untuk memperbaiki keadaan tanpa memberikan bukti mengenai kemampuannya (Harris) untuk membalikkan keadaan.”

    Kuzmarov mengatakan Harris dengan menyesal mengungkapkan sisi kecenderungan pro-perangnya, dengan mendukung semua kebijakan perang pemerintahan Biden saat ini.

    Harris secara mengejutkan menunjukkan pandangan yang sangat pro-perang terhadap Rusia dan Ukraina, sementara Trump adalah orang yang bijaksana dalam memperingatkan bahaya perang nuklir dan menyerukan solusi negosiasi untuk mengakhiri pertumpahan darah,” kata Kuzmarov.

    Trump juga meningkatkan kesadaran mengenai banyaknya korban jiwa dalam konflik tersebut, sedangkan Harris menunjukkan pengabaian yang tidak berempati, kata Kuzmarov.

    Analis keuangan dan komentator politik yang berbasis di Eropa, Alex Krainer, menilai sikap Harris penuh percaya diri namun tidak autentik.

    Debat tersebut mengungkapkan bahwa kedua peserta adalah pemimpin nasional yang kapabilitasnya sangat terbatas dan berpotensi menimbulkan kekhawatiran, saran Krainer.

    Baca Juga :   Indonesia Dukung Perintah Penangkapan PM Israel Netanyahu dan Yoav Gallant

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI