WARTABANJAR.COM, MARTAPURA-Akibat kembali maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan sedang memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Banjar mengalami krisis air bersih.
Pada 25 Juli 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten Banjar telah menetapkan status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan akibat musim kemarau.
Mengatasi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar rajin mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah yang memerlukan.
Pada Jumat (23/8/2024) pagi, misalnya, tim gabungan BPBD Banjar kembali mendistribusikan air bersih ke Desa Babirik, Kecamatan Beruntung Baru.
Menggunakan armada truk tangki berkapasitas 5.000 liter air bersih, tim gabungan membagikan air dari tandon satu ke tandon lainnya yang berada di beberapa Rukun Tetangga (RT) hingga penuh guna keperluan warga.
Siang harinya suplai air bersih juga dilakukan oleh tim gabungan ke Pondok Pesantren Takhashush Diniyah Desa Kampung Baru, Kecamatan Beruntung Baru.
Air bersih 5.000 liter disalurkan ke tempat penampungan air yang sudah kosong pasca pendistribusian tiga hari sebelumnya oleh tim gabungan.
BACA JUGA: Ingin Ambil Peci yang Jatuh ke Sungai, Seorang Santri Diduga Tenggelam di Martapura
“Di Ponpes tersebut suplai air bersih memang sangat dinantikan para santri dan santriwati yang ada di asrama, untuk keperluan wudhu, cuci dan mandi. Hari ini kita kirim yang kedua kalinya,” ucap Kasi Kedaruratan BPBD Banjar, Arifin.
Pasca ditetapkan status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan tersebut, hingga saat ini terdata ada 3 desa yang meminta suplai air bersih.
Sementara karhutla terjadi di beberapa desa, di antaranya Desa Tungkaran, Mali Mali, Astambul dan Sungai Batang. (MC Banjar)
Editor: Yayu