Bahlil Lahadalia sejak awal telah menyatakan dukungan politiknya pada Pilpres 2019.
Bahlil mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Dia bahkan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
Baca juga: Inilah Isi Lengkap Putusan MK yang Mengubah Syarat Pengajuan Calon Kepala Daerah
Pendidikan
Bahlil bersekolah di SD Negeri 1 Kolaka Timur hingga SMP Negeri 1 Kolaka.
Dia pindah ke Fakfak, untuk melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak.
Kemudian, dia memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal.
Saat menjadi kuliah tamu di Universitas Brawijaya, dia mengaku lulus sangat terlambat pada usia 26 tahun.
Karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Baca juga: Beredar Kabar Istri Pratama Arhan Diduga Selingkuh Hingga Trending di Medsos
Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam di Papua.
Hingga akhirnya menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.
Setelah lulus dari Port Numbay, dia bekerja di Sucofindo, sebuah perusahaan milik negara
Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.
Dia memiliki PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lainnya, dan sebagian besar aktif di sektor transportasi dan properti.
Dia adalah mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.
Sebagai seorang pengusaha, pada suatu waktu, ia bertemu dengan Joko Widodo yang merupakan sesama pengusaha saat itu dan berteman dengannya.