WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pakar ekonomi memberikan catatan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025 pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di angka 5,2 persen dinilai sangat moderat.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, hal itu mengingat selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), target pertumbuhan hanya tercapai sekali, yakni pada 2022.
“Bagi Prabowo, berat untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi ke angka delapan (8) persen,” kata Nailul seperti dilansir dari Antara, Jumat (16/08/2024).
Kedua, lanjut Nailul, menyangkut dana pendidikan yang dibuat pas dengan mandatory spending sejumlah 20 persen dari negara. Padahal kebutuhan untuk belanja pendidikan meningkat akibat masuknya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggarkan sebesar Rp71 triliun.
Baca juga: Pentingnya Literasi Digital, Kadis Kominfo Bekali Paskibraka Batola
Menurut dia, seharusnya fokus pemerintah di bidang pendidikan untuk memperbaiki bangunan sekolah rusak, meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik, dan lain sebagainya. Upaya itu tentunya membutuhkan pendanaan lebih besar.
Ketiga, biaya infrastruktur berkurang kendati pembiayaan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) berlanjut. Artinya, ada proyek infrastruktur pemerintahan Presiden Jokowi yang akan dirasionalisasikan.
“Hal ini senada dengan komitmen Prabowo untuk menggunakan APBN untuk fokus ke pembangunan pangan dan sumber daya manusia,” ujarnya seperti dikutip Wartabanjar.com.