“Tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan, mereka ingin berdamai mencari solusi, tentu saya sangat siap untuk melakukan itu,” ujarnya.
Wapres dalam keterangan pers kali ini didampingi Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Seperti diketahui, konflik antara PKB dengan PBNU dimulai setelah Muktamar ke-34 NU. Ada janji yang tidak dipenuhi setelah Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terpilih sebagai Ketum PBNU. Janji itu yakni menjadikan Abdussalam Sohib alias Gus Salam sebagai Sekjen PBNU seperti yang disepakati dengan Muhaimin Iskandar sebagai Ketum PKB.
Baca juga: Gallagher Segera Tes Medis di Atletico Madrid, Ini Deretan Lulusan Akademi yang Dijual
Namun menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Jakarta, Ujang Komarudin, konflik terbuka kali ini adalah puncak dari rangkaian perseteruan di masa lalu yang tak selesai. Analisa perseteruan itu dimulai sejak Muhaimin Iskandar (Cak Imin) disebutnya mengambil alih tampuk kekuasaan PKB dari tangan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 2008 silam.
“Akar masalahnya dulu, dua kubu PKB Cak Imin dengan PKB Gus Dur terpecah. PKB Gus Dur kalah, yang menang PKB Cak Imin. Sekarang PBNU dipegang kubu PKB Gus Dur, ya tentu [mereka] kini ingin mendegradasi, menjegal, dan mengganti PKB Cak Imin,” kata Ujang. (Sidik Purwoko)
Baca juga: Jaga Kondusifitas Pelaksanaan Pilkada, 2.959 Satlinmas Hadir di Apel Gelar Pasukan
Editor: Sidik Purwoko