Nilai Ekspor Nikel Naik, Presiden Jokowi: Dimulai dari Raw Material Yang Kita Stop

    Baca juga: Proyek Lelang Shelter Tsunami di NTB Bakal Diobok-obok KPK, Sudah 12 Saksi Diperiksa

    Sebelumnya, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengenang keputusan Presiden Jokowi terkait larangan ekspor nikel sebagai langkah awal pemerintah melakukan hilirisasi.

    “Saya ingat di depan pintu masuk Istana di belakang, Bapak ‘confirm’ untuk kita mem-‘banned’ ekspor nikel dan itu merupakan tantangan karena kita kehilangan 1,5 miliar (dolar AS),” kata Luhut.

    Luhut mengatakan, di sisi lain larangan ekspor nikel itu membuat RI dihormati, disegani dan nilai ekspor akan meningkat. Terbukti nilai ekspor nikel Indonesia saat ini sudah mencapai USD 34 Milyar.

    Baca juga: Pegulat Wanita India Didiskualifikasi di Olimpiade 2024: Sepanjang Malam Sudah Usaha Turunkan BB

    Luhut juga mengakui momentum tersebut agak sentimentil, apalagi di sisa masa pemerintahan Presiden Jokowi yang tinggal beberapa bulan lagi. Ia menilai, Presiden Jokowi telah meletakkan landasan Negara sebagai negara industrialisasi yang tidak hanya mengekspor bahan material. Pemerintahan Presiden Jokowi dinilai meninggalkan warisan (legacy) yang tidak mudah.

    Menurut Luhut, akibat kebijakan larangan ekspor tersebut, tidak ada lagi negara yang menganggap enteng Indonesia dan menilai Indonesia bisa diatur. Sebaliknya, Indonesia kini menjadi sebuah negara besar yang memiliki karakter. (Sidik Purwoko)

    Editor: Sidik Purwoko

    Baca Juga :   Pelantikan Kepala Daerah Serentak Diundur Antara 18-20 Februari 2025, Tito: Senin akan Diumumkan!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI