WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Fenomena alam dengan munculnya Topan Gaemi sedang menjadi sorotan. Topan Gaemi yang melanda Filipina, Taiwan, dan Tiongkok selatan pada akhir Juli 2024 ini, mengisyaratkan apa yang akan terjadi seiring pemanasan iklim, yang mempercepat pembentukan badai dahsyat dan menggeser jalurnya ke arah utara.
Badai ketiga dan topan kedua pada musim topan tahunan, Gaemi menewaskan puluhan orang dan menimbulkan berbagai kerusakan yang tak terhitung nilainya di jalurnya.
Baca juga:Topan Gaemi Menyapu Taiwan, Sekolah dan Perkantoran Tutup, Penerbangan Dibatalkan
Ketika dunia memanas, topan di Asia Tenggara diperkirakan akan semakin intensif, bergerak ke arah utara menuju Tiongkok dan semenanjung Korea.
Topan akan melambat di daratan – sehingga menyebabkan lebih banyak kerusakan di wilayah pesisir yang berpenduduk padat dan sekitarnya.
Studi pemodelan topan yang dilakukan oleh para peneliti di Nanyang Technological University (NTU) dan dua institut Amerika Serikat juga menemukan bahwa kota-kota pesisir seperti Bangkok, Yangon dan Hai Phong di Vietnam kemungkinan besar akan menanggung beban terberat dari topan yang bertahan lebih lama dan lebih kuat ini.
Profesor Benjamin Horton, direktur Earth Observatory of Singapore (EOS) di NTU dan salah satu penulis studi tersebut, mengatakan: “Ketika suhu perairan kita meningkat, siklon tropis akan mulai terjadi di wilayah yang sebelumnya tidak memiliki sejarah sepeti itu.
“Asia Tenggara memiliki frekuensi siklon tropis yang tinggi, namun yang kami perhatikan adalah Laut Cina Selatan akan semakin panas. Jadi, Anda akan mulai mengalami siklon tropis lebih sering ke arah utara di sepanjang pantai Tiongkok dan Korea Selatan.”