Laporan Lengkap KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Latih di BSD, Sebelum Berangkat Mesin Sulit Dihidupkan

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menunjukan pesawat latih yang jatuh di BSD pada 18 Mei 2024 lalu sempat mengalami kesulitan saat hendak dihidupkan.

    Dibutuhkan beberapa kali pencobaan untuk menghidupkan, bahkan salah satu mesin baru bisa hidup setelah belasan kali dicoba.

    KNKT merilis lapporan awal awal jatuhnya pesawat Tecnam P2006T milik Indo Flying Club di BSD, Tangerang, Banten pada Minggu, 18 Mei 2024.

    Dilansir Beritasatu.com yang mengutip situs resmi KNKT, Jumat (2/8/2024) laporan awal itu terdiri dari beberapa fakta-fakta yang terjadi di lapangan.

    Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Terbakarnya KM Niki Sejahtera

    Diketahui jatuhnya pesawat Tecnam P2006T milik Indo Flying Club menewaskan 3 orang yang ada di pesawat tersebut. Ketiganya adalah Capt Pulu Darmawan (pilot), Capt Suanda (co-pilot), dan Farid Ahmad (teknisi).

    “Laporan pendahuluan terdiri dari informasi faktual yang dikumpulkan hingga laporan pendahuluan ini diterbitkan. Laporan ini tidak akan mencakup analisis dan kesimpulan,” tulis KNKT.

    Dari laporan awal tersebut terdapat beberapa fakta yang cukup mengejutkan. Misalnya saja indikator bahan bakar pesawat mesin sebelah kiri yang menunjukkan kondisi bahan bakar yang 0 lt (pada nol listrik).

    Menurut KNKT, pesawat Tecnam P2006T dilengkapi dengan 2 tangki terintegrasi. Keduanya terdapat alam kotak torsi sayap yang dilengkapi dengan pintu inspeksi.

    “Masing-masing tangki bahan bakar memiliki kapasitas 100 liter dan dilengkapi dengan katup ventilasi (salurannya terletak di kulit bawah sayap) dan bak penampung yang dilengkapi dengan katup pembuangan untuk tujuan pembuangan air/kelembaban,” tulis laporan KNKT.

    Baca Juga :   Hujan Disertai Angin Kencang di Banjarbaru, Peringatan Dini BMKG

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI