BI Upayakan Biaya Transfer Lebih Murah dari BI Fast

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kabar gembira datang dari Bank Indonesia (BI) yang berencana menggandeng pihak swasta untuk mengelola BI Fast Payment. Rencana tersebut untuk fasilitas transfer antarbank yang lebih murah lagi seperti tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 yang baru diluncurkan BI.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, rencana menggandeng industri fast payment ini untuk meningkatkan kapasitas Fast Payment ini. Selain itu, upayanya juga merupakan bagian dari modernisasi.

    “BI terus memodernisasi infrastruktur retail, yaitu BI Fast, tentu saja harus kolaborasi dengan mengundang industri retail payment,” kata dia dalam acara Peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, di Jakarta Convention Center, Jumat (02/08/2024).

    Baca juga: Temani Istri Studi ke Luar Negeri, Kaesang Batal Maju Pilkada?

    BI meluncurkan layanan itu sejak 21 Desember 2021 sebagai fasilitas transfer antarbank dengan tarif Rp 2.500. Biaya itu lebih murah ketimbang fasilitas transfer antar bank lainnya yang mematok tarif Rp 6.500.

    Sejak pertama diluncurkan, layanan itu semakin diminati para nasabah perbankan. Pada Mei 2024, transaksi fast payment BI ini tercatat mencapai Rp 701,61 triliun atau tumbuh 53,08 persen secara tahunan.

    Lantas, apakah dengan menggandeng swasta maka semua layanan transfer akan semurah layanan fast payment BI ini?

    Baca juga: Baru Diluncurkan Golden Visa Tuai Kritik, IKN Diobral

    Kepala Departemen Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengatakan rencana kerja sama ini masih dibahas. Salah satunya soal penetapan tarif.

    Baca Juga :   Nasabah Bank Kalsel, Robainah Raih Undian Tabungan Simpeda Rp 50 Juta

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI