Melalui pendekatan tersebut, ucap Suparmi, selain perkebunan rakyat menjadi berkembang dengan pesat, sekaligus terbukti bahwa pengembangan pola tersebut berdampak terhadap penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan pengembangan wilayah.
Selanjutnya, agar kebun kelapa sawit berkelanjutan, maka perlu dukungan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun sehingga percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO.
Hal itu, dapat terlaksana dimana penyelesaian permasalahan terkait legalitas lahan, produktivitas, dan membangun sinergi kemitraan antar lembaga terutama, perusahaan besar swasta dengan pekebun swadaya melalui pola plasma maupun pola kemitraan lainnya dapat dimulai dari segi pekebun sawit swadaya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada BPDPKS melalui program pengembangan SDM PKS bagi pekebun dapat terlaksana di Kalsel, sehingga tujuan pekebun untuk merubah pola pikir dan perilaku mendapat satu tujuan yang sama yaitu kebersamaan menuju penciptaan peningkatan produksi dan produktivitas,” ujar Suparmi. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko