“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” tegasnya.
PBNU saat ini tengah berkomunikasi intensif dengan pihak Palestina.
Bahkan, KH Yahya Cholil Staquf selaku Ketua Umum PBNU bertemu secara khusus dengan Duta Besar Palestina, Zuhair al-Shun, di Gedung PBNU pada Kamis (11/7/2024).
Pertemuan tersebut membahas situasi terkini dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mendukung kemerdekaan Palestina serta menghentikan kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Apakah 5 Nahdliyin Tersebut Bakal Dikenai Sanksi?
Terkait sanksi untuk lima Nahdliyin yang berkunjung ke Israel, Savic menjelaskan bahwa PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan mereka tersebut.
Ia sekali lagi menegaskan bahwa kunjungan itu sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin.
“Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” tegasnya lagi.
Penyesalan PBNU atas kunjungan lima Nahdliyin ke Israel mempertegas sikap konsisten organisasi ini dalam mendukung Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
Langkah-langkah klarifikasi dan komunikasi intensif dengan Palestina menunjukkan komitmen PBNU untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi.
Komentar senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jendral PBNU, Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.