WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kalimantan Selatan (Kalsel) mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem itu berupa fenomena hujan es saat memasuki musim kemarau basah yang terjadi di bagian selatan Borneo.
“Dalam musim kemarau bukan berarti tidak terjadi hujan. Meskipun wilayah Kalsel telah memasuki musim kemarau, kami mengimbau masyarakat selalu waspada dan mengantisipasi potensi cuaca ekstrem seperti fenomena hujan es, hujan lebat dalam durasi singkat disertai kilat/petir dan angin kencang, hingga angin puting beliung,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor BMKG Kalsel Adhitya Prakoso di Banjarbaru, Kamis (11/07/2024).
Dia menyebutkan wilayah Indonesia secara geografis berada di wilayah tropis dan merupakan kepulauan yang dikelilingi lautan, sehingga suplai uap air yang merupakan bahan baku terbentuknya awan-awan hujan sangat melimpah. Karena itu, proses hujan khususnya yang bersifat lokal sangat mudah terjadi kapan saja dan tidak mengenal musim.
Baca juga: Dit Narkoba Bareskrim Polri Waspadai Lab Narkoba Rahasia
“Meskipun musim kemarau terjadi di sebagian wilayah Kalsel, namun tidak selalu menunjukkan kondisi iklim yang kering dan panas, karena keragaman iklim di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi musim, namun banyak faktor lain yang mempengaruhi keragaman iklim di Indonesia,” ungkap Adhitya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Di antara beberapa faktor itu, kata dia, yakni faktor global seperti fenomena El Nino/La Nina, faktor regional seperti Madden Julian Oscillation (MJO) dan suhu permukaan laut hangat di sekitar Indonesia, serta faktor lokal seperti adanya angin darat-angin laut.