Garuda Ubah Jadwal Penerbangan Pemulangan Jemaah Haji, 46 Kloter Terdampak, 4 dari Debarkasi Banjarmasin

    Perubahan rute penerbangan bukan hal yang sederhana.

    Ada dampak sistemik yang ditimbulkan.

    Pertama, jemaah kelelahan karena kembali harus menempuh perjalanan panjang dari Mekkah ke Madinah.

    “Jarak Mekkah ke Jeddah kurang lebih 1,5 jam waktu tempuh lalu Mekkah ke Madinah bisa lebih 8 jam. Ini tentu merepotkan dan melelahkan jemaah,” ujar Subhan.

    Kedua, memecah konsentrasi petugas.

    Dalam kondisi normal, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara, semestinya bisa berkonsentrasi pada pemulangan jemaah haji gelombang I di Jeddah, namun akibat perubahan rute ini mereka harus membagi pelayanan di Madinah.

    “Ini jelas berdampak pada kekuatan petugas untuk melayani jemaah secara lebih optimal,” jelas Subhan lagi.

    Ketiga, perubahan rute pemulangan mengharuskan penyiapan layanan di Madinah di luar jadwal yang telah direncanakan.

    Layanan tersebut mencakup akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

    Selain itu, perubahan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan ta’limatul hajj yang mengharuskan perjalanan haji satu rute.

    Jika kedatangan melalui Madinah, maka kembali melalui Jeddah, dan sebaliknya.

    Ini semua, paparnya, diatur secara sistem di e-hajj.

    “Maka, pada hari pertama kepulangan, ada 6 kloter yang semuanya terjadi keterlambatan karena tim e-hajj dari Kementerian Haji dan Umrah harus mengubah sistem khusus untuk 46 kloter tersebut. Waktu keberangkatan juga harus dimajukan 24 jam lebih cepat agar jemaah memiliki waktu untuk beristirahat,” tegasnya.

    Berikut ini 46 kloter yang disesuaikan jadwal kepulangannya oleh Garuda Indonesia dari seharusnya terbang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, menjadi melalui Bandara AMAA Madinah:

    Baca Juga :   Firli Bahuri Kembali Dicekal, Kuasa Hukum Tegaskanya Kliennya Tak Akan Kabur

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI