“Kami minta bagi warga yang tahu siapa yang memviralkan itu, segera beritahu kami supaya masalah atau isu ini kita ketahui kebenarannya,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Camat Astambul, Ahmad Fauzi Sangat menyayangkan video viral yang dinilainya mencoreng nama Kubah Orang Tua Datu Kelampaian. Ia juga mendukung dan mendorong terbentuknya pengelolaan resmi untuk Kubah Syeikh Abdullah al-Hindi ini.
“Kami meminta kepada masyarakat dan desa untuk membentuk kepengurusan yang baru, karena yang lama itu tidak tercatat dan sudah banyak yang meninggal dunia,” ujar Ahmad Fauzi.
Ia juga mengingatkan kepada warga sekitar yang berjualan atau memiliki usaha di sekitar kubah Syeikh Abdullah Al Hindi untuk tidak mematok harga terlalu tinggi atau menjual barang dengan cara memaksa.
“Hormati tamu yang datang, tamu adalah raja, mereka ingin datang berziarah kesini jadi kita wajib memperlakukan mereka dengan baik,” tegasnya.
Kepala Desa Lok Gabang, Taberani saat dikonfirmasi mengiyakan rencana pembentukan pengelola kubah Syeikh Abdullah al-Hindi itu agar kubah orang tua dari Datu Kalampayan bisa berkembang lebih bagus lagi.
Ia juga merasa sangat kecewa dan menyayangkan jika hal yang terjadi di video viral itu benar-benar terjadi.
“Kita sangat malu kalau ternyata kejadian itu benar terjadi di sekitar kita, sebagai kepala desa saya meminta masyarakat untuk sadar diri dan lebih beretika dalam menyambut tamu yang mau berziarah ke tempat kita,” tutup Taberani. (nurul octaviani)
Editor Restu