WARTABANJAR.COM, PONTIANAK – Pelaksana jabatan (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson menekankan pentingnya literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Kalbar. Hal itu untuk mempercepat peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sana.
Demikian disampaikan Harisson saat menghadiri kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024 di Dermaga Satrol Lantamal XII Pontianak hari ini, Jumat (07/06/2024). Menurutnya, survei nasional literasi dan inklusi keuangan dua tahun silam menunjukkan tingkat literasi masyarakat Kalbar yang lebih tinggi.
“Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 49,68 persen, sedangkan di Kalimantan Barat sedikit lebih tinggi yaitu 51,95 persen. Sementara itu, tingkat inklusi keuangan secara nasional mencapai 85,10 persen, dan di Kalimantan Barat sebesar 84,16 persen,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Terkait dengan literasi Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini, berdasarkan studi Otoritas Jasa Keuangan bahwa setiap peningkatan 1 persen inklusi keuangan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,16 persen, karena salah satu indikator dari IPM adalah standar hidup layak (ekonomi).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Dana RP 9 Trilyun Untuk Bantuan Pangan Lanjutan
“Angka tersebut menunjukkan pekerjaan rumah bagi Kalimantan Barat yang sangat besar dalam meliterasi keuangan, walaupun capaian angka tersebut berada di atas angka nasional,” tuturnya.
Menurut dia, Pemerintah Pusat menargetkan angka Indeks Inklusi Keuangan sebesar 90 persen di tahun 2024 serta sasaran khusus perluasan layanan tersebut bagi masyarakat berpendapatan rendah, UMKM serta masyarakat lintas kelompok.