Dampak pencatatan ini, sudah ada 41,8 juta NIK yang mendaftar di subsidi tepat LPG. Dari angka tersebut sebanyak 85,9 persen pendaftar atau sekitar 35,9 juta NIK berasal dari sektor rumah tangga.
Baca juga: Jelang Pilkada Papua Serentak 2024, Ingat Pesan Menko Polhukam Ini
Lebih lanjut terdapat sektor usaha mikro sebanyak 5,8 juta NIK, diikuti pengecer sebanyak 70,3 ribu NIK, nelayan sasaran sebanyak 29,6 ribu NIK dan petani sasaran sebanyak 12,8 ribu NIK.
Riva menjelaskan bahwa jumlah konsumen rumah tangga dan usaha mikro yang melakukan transaksi masih terus bertambah selama periode Januari–April 2024.
“Untuk sektor petani sasaran dan nelayan sasaran, itu cukup stagnan,” kata Riva.
Pertanyaannya, apakah Pertamina bisa menjamin keamanan data masyarakat pada aplikasinya? Apalagi lembaga negeri ini seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa kali diretas pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan pribadi. (Sidik Purwoko)
Baca juga: Kolaborasi Pemkab Balangan dan PT Adaro Lakukan Gebrakan Inovasi Program Pembangunan
Editor: Sidik Purwoko