Dia menekankan bahwa penyerapan yang tengah dilakukan oleh Bulog ini merupakan upaya memenuhi stok pangan nasional di masa kini dan masa mendatang.
“Momentum panen raya ini harus dijaga, karena panen raya pada semester pertama ini menyumbang hingga 70 persen dari total produksi nasional, utamanya di sentra-sentra padi seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Ini juga menjadi atensi Bapak Presiden Jokowi bahwa pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah menggunakan produksi dari dalam negeri dan sedapat mungkin meminimalisir impor,” terangnya, dikutip dari laman Bulog, Kamis (16/5/2024).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Rantai Pasok dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Suyamto menambahkan mengatakan untuk tahun ini salah satu strategi pihaknya adalah melalui Program Jemput Gabah Beras di setiap wilayah kerja surplus produksi guna melakukan percepatan proses penyerapan hasil produksi.
“Di samping itu kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan. Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini,” katanya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Bulog sebagai perusahaan pangan pemerintah yang bertugas menyerap dan mengelola stok pangan nasional berupaya secara aktif dengan turun langsung ke lokasi panen.
Selain itu, dia menekankan bahwa Bulog senantiasa bersinergi dengan para pelaku usaha perberasan guna menyerap hasil produksi gabah dan beras dalam negeri. (berbagai sumber)