WARTABANJAR.COM – Kasus HIV/AIDS di Kalimantan Selatan (Kalsel) mencapai 600 kasus. Penderita didominasi pada populasi kunci seperti Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) atau LGBT, yang cenderung sulit masuk ke dalam komunitas tersebut.
Pemerintah di Kalsel telah menetapkan target sasaran untuk tahun 2023 dengan mengidentifikasi sekitar 1.200 sasaran.
Hal tersebut terungkap dalam Workshop Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi HIV (SIHA) di Banjarmasin, Selasa (30/4/2024).
Baca Juga
Nelayan di Kotabaru Hilang di Perairan Pulau Sebuku
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Raudatul Jannah mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong para petugas puskesmas, rumah sakit, dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota agar dapat menggunakan Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) secara optimal dalam pendataan kasus AIDS.
Raudatul Jannah mengatakan penerapan aplikasi SIHA bertujuan memudahkan pencatatan dan pelaporan HIV AIDS melalui satu pintu dan tersimpan sebagai data nasional.
“Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat meningkatkan konsistensi petugas agar dapat melakukan pencatatan dan menginput data dengan tepat dalam mendukung upaya pengendalian HIV/AIDS di Kalsel,” kata Raudatul Jannah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anhar Ihwan menambahkan Aplikasi SIHA merupakan bagian terkecil dari sistem pelaporan kasus HIV/AIDS.
“Dalam aplikasi SIHA, terdapat sumber data untuk perencanaan ke depan, evaluasi pelaksanaan kegiatan bulanan, triwulan, dan semesteran. Dalam mengatasi permasalahan eliminasi HIV/AIDS, aplikasi ini menjadi sentral dan pokok,” kata Anhar.