“Terbanyak jenis tabrakan masih depan-depan turun 25% ada 433 (kejadian). Kemudian depan-belakang ya, ada 379 kasus. Laka tunggal cukup tinggi,” terangnya.
“Depan-belakang, artinya tidak menjaga jarak. Bisa juga mengantuk menabrak, ini nabrak belakang ini ranking kedua. Nah rangking ketiga, laka tunggal ini kemungkinan tadi kelelahan microsleep dan lain sebagainya ini laka tunggal 342 kasus,” tambahnya. (berbagai sumber/tri)
Editor: Erna Djedi