Pengamat Sebut Panglima TNI Sudah Benar Kembalikan KKB Jadi OPM, Begini Alasannya

    Semua matra TNI harus bergerak bersama-sama menumpas gerombolan tersebut. Panglima TNI harus bersinergi dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muhammad Tonny Harjono, serta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Gugurnya Oktovianus Sogalrey setelah ditembak dan dibacok TPNPB-OPM di Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Kamis (11/4/2024) semakin meneguhkan brutalnya kelompok tersebut.

    “Dalam tayangan video yang beredar, TPNPB-OPM menggunakan teknik, taktik, dan strategi perang. Mereka menggunakan senjata api modern bukan senjata rakitan. Tidak ada pilihan lain untuk menghadapi brutalnya kelompok itu, harus dengan kekuatan militer, bukan kepolisian,” kata Selamat Ginting.

    Baca juga: Arus Lalu Lintas SIlaturahmi Lebaran 2024 di Tol Masih Didominasi ke Arah Timur

    Menurut Selamat Ginting, aksi ofensif OPM di Papua, selalu diakhiri dengan melarikan diri ke hutan maupun gunung.

    “Ini merupakan taktik dan teknik perang gerilya, sehingga sulit dikejar oleh aparat keamanan”.

    Belum lagi jika mereka mencairkan diri dalam masyarakat di kampung-kampung atau di daerah basis perlawanan mereka.

    “Kita semua, termasuk orang asli Papua, harus memiliki satu kesamaan sikap dan semangat untuk memerangi gerakan separatisme sampai ke akar-akarnya. Tidak boleh lagi ada pro-kontra atau bahkan berseberangan. Jangan sampai pula akan menimbulkan stigma sebagai pembela gerakan separatisme,” timpal Selamat Ginting.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI