Apabila masih terus menggunakan kalender sesuai dengan negara masing-masing, organisasi Islam ini memandang perbedaan dalam menentukan waktu-waktu penting umat Islam kemungkinan besar bakal terus terjadi.
Dalam kesempatan itu, Haedar berharap praktik ibadah selama Ramadhan mampu menumbuhkan sikap masyarakat dalam menghormati perbedaan.
Puasa Ramadhan, menurut dia, sejatinya bukan sekadar mengubah waktu makan, namun juga meningkatkan ketakwaan dan kesalehan umat Muslim.
“Kesalehan dalam pandangan Muhammadiyah tidak hanya berlaku pada pribadi atau individu, tetapi juga pada keluarga, sosial-masyarakat, bahkan sampai pada kesalehan bernegara dan antarbangsa,” kata dia. (Sidik Purwoko)
Editor: Sidik Purwoko