WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, diminta untuk lebih bersemangat dalam menyammpaikan tanggapan dalan sidang sengketa Pilpres 2024, Selasa (2/4/2024).
Permintaan itu disampaikan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Suhartoyo, saat sidang menghadirkan mantan Komisioner KPU, I Gustri Putu Artha, yang merupakan saksi ahli dari kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Suhartoyo memimpin sidang pembuktian perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Selasa (2/4/2024).
Dalam sidan tersebut, I Gusti Putu Artha menyampaikan pandangannya terkait langkah KPU yang dinilai salah saat menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Baca juga: Wanita Rambut Dicat Pirang Bunuh Wanita Pedagang Pakaian Gunakan Samurai di Tangerang
Setelah itu, Suhartoyo mempersilakan Hasyim Asy’ari selaku termohon untuk menanggapi dan menyampaikan pertanyaan kepada I Gusti Putu Artha.
“Terima kasih majelis, saudara ahli, sekiranya saudara membaca amar putusan MK Nomor 90. Sekiranya saudara ada mungkin bisa dibaca,” ujar Hasyim dalam persidangan tersebut.
Suhartoyo pun meminta Hasyim untuk lebih bersemangat karena terlihat melontarkan pertanyaan dengan nada yang rendah.
“Semangat sedikit pak,” tandas Suhartoyo.
Hasyim pun beralasan sikapnya itu merupakan bentuk dirinya menghormati I Gusti Putu Artha. Apalagi, Putu Artha merupakan mantan Komisioner KPU 2007-2012.
“Saya pelan-pelan menghormati ahli, nanti kalau terlalu ini (keras tidak sopan),” ungkap Hasyim.