WARTABANJAR.COM, BIRMINGHAM – All England 2024 kembali ke Indonesia setelah tunggal putra Jonathan Christie dan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto menjadi juaranya. Jojo memastikan kemenangan melawan rekan senegara, Anthony Ginting, sementara Fajar/Rian berhasil merebut gelar dari pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Menariknya, tunggal putra di All England 2024 terjadi all Indonesian final seperti peristiwa 30 tahun lalu. Kala itu Hariyanto Arbi juga menaklukkan Ardy Wiranata dengan 15-12 dan 17-14. Sementara kali ini all Indonesian final kembali tercipta antara Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie.
Di final All England 2024, Jonatan Christie bertarung mati-matian melawan Anthony Sinisuka Ginting 21-15, 21-14. Sedangkan Fajar/Rian mampu membuat pasangan Malaysia, Aaron/Soh bertekuk lutut dengan skor 21-16 21-16.
Jonatan Christie mencatat sejarah kembalinya gelar Turnamen Bulutangkis internasional tertua ke tanah air. Ia sekaligus menjadi pemain tunggal putra Indonesia pertama dalam 30 tahun terakhir yang menjuarai turnamen badminton tertua di dunia, All England.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Karatung Sulawesi Utara
Bagi Indonesia, raihan dua gelar ini merupakan pencapaian terbaik dalam beberapa dekade terakhir. Kemenangan Fajar/Rian tak lepas dari kecerdikan keduanya untuk memaksa Chia/Soh lebih banyak mengembalikan bola ke sektor depan.
“Kami sudah mempelajari permainan lawan. Apalagi saat mereka mengalahkan Bagas/Fikri, kami pelajari kelemahan mereka. Kami lebih menang di bola-bola depan. Mereka mencoba menekan dengan melakukan serangan, tetapi kami tak membiarkan mereka melakukan itu,” jelas Fajar seperti dikutip Wartabanjar.com dari BBC di Birmingham, Inggris.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lolos ke babak final setelah mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dengan skor 21-17 21-14. Pasalnya, Ahsan mengalami cedera lutut di akhir permsinan kedua hinggal tak bisa melanjutkan perlawanan. Namun pasangan itu tetap masuk ke lapangan untuk menyelesaikan pertandingan.
“Ya tentu sangat senang bisa juara, tetapi juga sedih dengan cederanya Ahsan. Jadi, rasanya campur aduk. Semoga cepat pulih,” kata Fajar.
Rian tak bisa mengungkapkan kebahagiaannya berhasil mencatat prestasi puncak di Birmingham.
“Tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Juara ini saya persembahkan untuk semua yang sudah mendukung kami. Gelar ini untuk mereka,” kata Rian.