WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Di Pemilu 2024 ini, pelanggaran netralitas ASN disebut menjadi pelanggaran paling mencolok.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, Rabu (14/2/2024) kemarin mengatakan dari data yang dimilikinya, pelanggaran netralitas ASN menjadi kedua yang terbesar setelah pelanggaran etik para penyelenggara pemilu.
Ada lebih dari 1.200 pelanggaran yang ditangani, terbanyak kedua adalah pelanggaran netralitas ASN.
Saat ditanyakan indikasi pelanggaran pemilu yang melibatkan aparatur pemerintahan ini terjadi atau dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif, Lolly belum bisa memastikan karena perlu kajian mendalam.
Kendati demikian, imbuhnya, pelanggaran netralitas ASN bisa terjadi atas inisiatif sendiri atau karena terkondisikan.
Ia mengatakan, karena ASN juga manusia sehingga bisa saja terjadi demikian.
“Person to person, ya. Kita tidak tahu. Dalam proses inilah maka Bawaslu selalu melakukan upaya penanganan pelanggaran untuk memastikan itu tadi, bahwa kita mau melihat siapa, ada apa, dan bagaimana. Itu kan bagian yang memang harus ditempuh Bawaslu untuk menentukan sebuah perkara ini memenuhi pelanggaran atau tidak,” imbuh anggota Bawaslu RI yang membidangi Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas ini.
Lolly menegaskan, pihaknya akan senantiasa bekerja sesuai dengan tata cara yang diatur regulasi untuk mencegah dan juga menindak.
Menurutnya, itu adalah kewajiban yang tidak boleh ditawar-tawar. (berbagai sumber)
Editor: Yayu