WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar langsung meninjau kawasan Jembatan Keramat, Desa Labuan Tabu yang saat ini sedang terendam banjir akibat hujan deras mengguyur Martapura beberapa hari terakhir.
Hasilnya, ketinggian air terdalam di Desa Labuan Tabu ada pada angka 15 centimeter.
“Di Labuan Tabu, ketinggian paling dalam sekitar 15 centimeter,” ujar Warsita saat ditemui di kantornya, Rabu (17/1/2024) sore.
Menurut Warsita, ada beberapa desa yang berpotensi ‘menyusul’ dan akan terendam banjir jika hujan deras mengguyur daerah tersebut.
Baca juga: Presiden Tinjau Training Center PSSI di IKN, Mei 2024 Ditarget Selesai
“Bisa meluas ke Desa Jingah Habang dan Desa Bincau Muara,” ujarnya.
Kendati demikian, Warsita menyatakan saat ini ketinggian air masih tergolong aman dan status Kabupaten Banjar masih pada siaga darurat Batingsor.
“Sementara dari pantauan EWS, ketinggian air di Riam Kiwa, Pengaron, dan Sungai Martapura masih normal,” ungkap Warsita.
Kalak BPBD Banjar, Warsita juga menjelaskan faktor terjadinya Banjir di Labuan Tabu.
Selain karena hujan deras, wilayah Jembatan Keramat, Labuan Tabu juga termasuk cekungan atau daerah paling rendah di sepanjang Jalan Melati.
“Warga yang mau melintas di Labuan Tabu dan Jingah Habang lebih baik cari alternatif lain karena ada potensi mogok,” jelas Warsita.
Ia juga memberikan empat imbauan kepada masyarakat Desa Labuan Tabu.
Di antaranya, menyiapkan tas siaga bencana, sering-sering mengakses informasi prakiraan cuaca, waspada konsleting listrik dan waspada hewan berbisa.