WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Fenomena Julid Fi Sabillah atau #Julidfisabillah di media sosial belakangan ini sedang marak sejak serangan pasukan Hamas Palestina ke tentara Zionis Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Tak hanya ramai di Indonesia, gerakan Julid Fi Sabilillah ini juga diikuti oleh para netizen Malaysia dan terbaru adalah Turkiye.
Digagas oleh beberapa netizen Indonesia, para Zionis Israel yang menjadi target serangan online pasukan Julid Fi Sabilillah ini mengaku kena mental mereka.
Buktinya, banyak dari mereka mengaku stres akibat serangan online ini hingga mengunci akun, akunnya diblokir hingga ada yang berganti nomor WhatsApp karena nomor WA mereka juga diserang.
Rupanya gerakan ini kian mendunia hingga ke Turki atau Turkiye.
Menurut Komandan Gerakan Julid Fi Sabilillah, Erlangga Greschinov di akun X-nya, Minggu (3/12/2023), kepanikan pasukan Zionis ini mengundang keingintahuan warganet Turkiye sehingga mereka tertarik ingin ikut juga.
“Ternyata ada manfaatnya Zionis internasional kemaren pada koar-koar panik. Gerakan #JulidFiSabilillah jadi diketahui orang-orang dari belahan dunia lainnya. Kini Turki ikut bergabung juga. Semakin mereka panik, semakin banyak orang bergabung,” paparnya.
Seorang netizen Turkiye bernama Ebu*** terpantau turut mengomentari unggahan Erlangga ini.
“Turks are with you my brother, alhamdulillah,” katanya.
“What is the meaning of #JulidFiSabilillah? Just tell us Turkish ppl what to do. We will help with all our strength,” komentar warganet lainnya dari Turkiye, ays***.
Ternyata ada manfaatnya Zionis internasional kemaren pada koar-koar panik. 😂
Gerakan #JulidFiSabilillah jadi diketahui orang-orang dari belahan dunia lainnya.
Kini Turki ikut bergabung juga. Semakin mereka panik, semakin banyak orang bergabung.💪— Erlangga Greschinov (@Greschinov) December 2, 2023
Hingga hari ini, Minggu (3/12/2023), diketahui akun-akun kaum Zionis Israel masih menjadi sasaran empuk netizen Indonesia dan Malaysia anggota pasukan Julid Fi Sabilillah. (yayu)