WARTABANJAR.COM,JAKARTA – Masa kampanye jelang Pemilu 2024, Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menghimbau pers harus menghindari berita provokatif. Menurutnya, berita provokatif ini dapat memperkuat polarisasi di masyarakat.
Diungkapkannyasaat dialog Capres 2024 bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor PWI Pusat Gedung Dewan Pers Jalan Kebon Sirih Jakarta.
“Berita-berita provokatif hanya akan menguntungkan buzzer dan memperkuat polarisasi di masyarakat. Jadi, jangan beri “feeding” kepada buzzer,” kata Anies Baswedan.
Dirinya mengaku, selama menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tak pernah menggunakan buzzer untuk melawan kritik masyarakat. Justru, katanya, sebagai penjabat negara ia selalu membuka ruang kritik untuk publik.
Jika nanti ditakdirkan terpilih sebagai presiden pun, Anies Baswedan berjanji tidak akan menggunakan buzzer.
Dirinya menghimbau pers untuk menjalankan fungsi kontrol sosial dan mendidik masyarakat dengan membuka ruang kritik dan memberikan ruang yang sama kepada pemerintah untuk menjawab kritik tersebut dengan data dan fakta yang dimilikinya.
“Pers harus netral dan objektif. Tapi, dalam hal-hal tertentu, misalnya melihat kejahatan, jelas harus berpihak memerangi kejahatan,” harapnya.
Sebelum dengan Capres Anies Baswedan, PWI sudah menggelar acara dialog dengan Capres Ganjar Pranowo, persisnya Kamis (30/11) lalu, di tempat yang sama.