WARTABANJAR.COM – Inflasi tertinggi tingkat nasional dipicu beras, dimana pada bulan Oktober beras menyumbang sebesar 1,72 persen.
“Inflasi tingkat nasional pada bulan Oktober 2023 year on year (y-on-y) sebesar 2,56 persen dan mengalami kenaikan dibanding inflasi bulan Agustus 2023 sebesar 2,28 persen,” ujar Pelaksana Tugas Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Suparmi, Senin (6/11/2023).
Sedangkan tingkat inflasi nasional untuk month to month (m-to-m) bulan oktober sebesar 0,17 persen mengalami penurunan dibanding September 2023 sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi nasional year to date (y-to-d) Oktober 2023 sebesar 1,80 persen.
“Inflasi gabungan 3 Kota di Kalsel bulan Oktober sebesar 2,65 persen mengalami penurunan dibanding bulan September 2023 y on y sebesar 2,68 persen, dan untuk m to m KalSel mengalami inflasi sebesar 0,17 persen,” lanjutnya.
Baca Juga
Pria Tergeletak di Depan Kampus UMB Batola Diduga Meninggal Dunia
Adapun pendorong inflasi di Kalsel bulan Oktober adalah beras dan daging ayam dan penahan inflasi di Kalsel adalah transportasi.
Untuk minggu ke 1 bulan Nopember 2023, Indek Perubahan Harga (IPH) di Kalsel stabil dan cenderung mengalami penurunan sehingga inflasi di Kalsel tetap terkendali melalui beberapa langkah yang terus digencarkan TPID prov dan kabupaten/kota antara lain gerakan tanam dan panen.
Program tersebut mengantarkan Prov Kalsel sebagai provinsi pendukung Gernas Taman Panen, Pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta berbagai inovasi lain untuk mendukung ketahanan pangan yang dilakukan oleh masing- masing OPD terkait baik ditingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota.