Angka Bunuh Diri Tentara Israel Meningkat Hingga Kisah Tentara Zionis Depresi Sering Dihantui Arwah Warga Palestina

    Penyebab Tentara Israel Bunuh Diri

    Mengutip Nation Center for Biotechnology Informatioan (NCBI) dari National Library of Medicine dalam artikelnya yang diterbitkan pada 2 September 2015, disebutkan bahwa fenomena bunuh diri selama dinas militer tidak hanya terjadi di militer Israel dan tentara lainnya.

    Usia prajurit khususnya remaja, merupakan faktor yang diketahui berkontribusi terhadap bunuh diri, mengingat proses psikologis pembentukan identitas dan definisi diri, tekanan dinas militer, dan yang terpenting, ketersediaan senjata.

    Stigma mencari bantuan menghalangi sebagian tentara untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan pada saat mereka sangat membutuhkannya, sehingga berkontribusi terhadap tingginya angka bunuh diri.

    Pada dekade sebelumnya, tentara nasional Israel atau Israel Defence Forces (IDF) memulai prosedur pencegahan intensif dan terstruktur yang bertujuan untuk mengurangi angka bunuh diri di kalangan tentaranya.

    Program Pencegahan Bunuh Diri (SPP) IDF didasarkan pada pengetahuan profesional dan didukung oleh perubahan kebijakan militer, yang penting bagi implementasi dan proses perubahan.

    SPP mencakup pendidikan psiko-edukasi dan bimbingan menyeluruh, pengawasan, aksesibilitas yang lebih besar terhadap petugas kesehatan mental, dan aksesibilitas yang lebih rendah terhadap senjata yang tidak penting.

    Berkat ini, SPP berhasil menurunkan angka bunuh diri hingga hampir 50%.

    Wajib Militer di Israel

    Dinas militer atau wajib militer di Israel adalah wajib dan dianggap sebagai tahap normatif dari proses pendewasaan setiap pria dan wanita muda, dengan mayoritas remaja berusia 18-21 tahun direkrut menjadi tentara.

    Laki-laki menjabat selama tiga tahun, sedangkan perempuan menjabat selama dua tahun.

    Pembenaran utama untuk pengembangan program pencegahan bunuh diri berkaitan dengan fakta bahwa, karena dinas IDF adalah wajib, dan tentara yang memenuhi syarat diwajibkan untuk bertugas menurut hukum, oleh karena itu, tentara memikul tanggung jawab hukum dan moral atas kesehatan fisik dan mental tentara.

    Baca Juga :   Tanah Laut Tuan Rumah Porprov XII dan Peparprov V Kalsel 2025, Lihat Apa Saja yang Dipersiapkan

    Hal yang juga relevan adalah pemahaman bahwa tentara wajib militer mewakili populasi yang sehat secara mental karena mereka menjalani serangkaian tes dan ujian pra-wajib militer untuk menentukan kesesuaian mereka untuk bertugas.

    Demikian pula, mengingat IDF merupakan pasukan kecil di sebuah negara kecil, tragedi kemanusiaan besar yang diakibatkan oleh hilangnya setiap prajurit juga membawa dampak yang signifikan. (berbagai sumber)

    Editor: Yayu

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI