“Pada prinsipnya situasi emergensi(Karhutla) seperti ini memang harus kita tanggung renteng/keroyoki bersama untuk pengendaliannya, kita juga harus memobilisasi SDM yang ada dengan peralatan, tenaga, dan pembiayaannya terkait penanggulangan Karhutla. Untuk pola-pola pemadamannya kita tetap melakukan dengan pemadaman darat dan bisa juga dikombinasikan dengan helikopter water boombing,” kata Alue Dohong.
Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sebagai garda terdepan siap melaksanakan arahan Gubernur Kalsel untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla sedari dini, diantaranya dengan melaksakan kegiatan patroli rutin di daerah yang berpotensi rawan bencana kebakaran.
Baca juga: Fenomena Bulan Purnama di Tanggal 15 Hijriyah dalam Islam
Selain itu sosialisasi dan penyuluhan langsung ke masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya kebakaran hutan dan lahan, melibatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam penanganan dan pengendalian melalui pembentukan masyarakat peduli api (MPA) serta desa perduli Karhutla.
Turut hadir Dirjen PKTL KLHK Hanif Faisol Nurofiq, dalam kesempatannya berharap setelah ini instansi atau stekholder terkait segara menyusun rencana jangka panjang terkait penanganan dan pengendalian Karhutla di Kalsel.
“Kita akan berikhtiar dan berusaha membantu dan menanganinya dengan berbagai macam pendanaan untuk penanganan Karhutla di Kalsel ini,” katanya.
Dalam Rakor tersebut juga diisi dengan kegiatan peninjauan dan pembasahan lahan paska Karhutla yang dilaksanakan oleh Setda Prov Kalsel bersama Wamen LHK, Dirjen PKTL KLHK, Kadishut Provinsi Kalsel, KadisLH Provinsi Kalsel, TNI/Polri, dan unsur OPD lainnya diwilayah Guntung Damar dan sekitar Hutan Lindung Liang Anggang yang saat ini merupakan wilayah rawan Karhutla. (ernawati)