Tidak hanya itu, untuk mengatasi fluktuasi supply pembangkit EBT yang bersifat intermiten, PLN juga mengembangkan Smart Power Plant, Smart Transmission, Smart Control Center, Smart Distribution dan Smart Meter.
“Inilah langkah nyata Indonesia. Menjadi pemimpin transisi energi dunia. Bukan hanya mengakselerasi energi terbarukan, namun juga memperkokoh kapasitas nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mewujudkan Net Zero Emissions 2060,” pungkas Darmawan.
Baca Juga : Sosok Visioner Ini Pernah Jadi Camat, Berikut Profil H Hery Kurbiansyah
Abdul Salam Nganro, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyampaikan bahwa akselerasi transisi energi turut diemplementasikan di Sistem Kalimantan.
Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), di Sistem Kalimantan akan dibangun PLTS dengan kapasitas 50 MW dan PLTB dengan kapasitas 70 MW.
“Selain menghadirkan listrik yang andal, PLN juga berkomitmen untuk memberikan energi bersih untuk masyarakat” pungkasnya. (Rilis)
Editor : Hasby