WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Walau pandemi COVID-19 telah berlalu, namun virus corona penyebab Covid-19 masih ada dan terus melahirkan keturunan.
Kini, ada lagi subvarian barunya bernama Pirola.
Pirola dikabarkan kini sedang mencuri perhatian banyak orang.
Subvarian satu ini telah ditemukan di sejumlah negara.
Pirola pada dasarnya merupakan subvarian dari Omicron.
Nama terakhir ini merupakan varian SARS-CoV-2 yang paling banyak bermutasi.
Dikenal dengan nama BA.2.86, Pirola kini telah masuk ke dalam daftar pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pirola ini juga perlu diketahui apa saja gejalanya.
Berikut ini fakta-fakta Covid-19 subvarian Pirola:
1. Ditemukan di Sejumlah Negara
Subvarian satu ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Israel pada medio Agustus lalu.
Di Inggris, jejak virus ini bahkan ditemukan di air limbah.
Mengutip Health, sejauh ini Covid-19 subvarian Pirola telah terdeteksi di sejumlah negara yakni di Denmark, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, dan Israel.
2. Gejala Covid-19 Subvarian Pirola
Sejauh ini, Pirola tak dikaitkan dengan gejala Covid-19 yang parah hingga menimbulkan kematian.
Di Inggris, misalnya, pasien mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.
“Sampai saat ini tak ada kematian yang dilaporkan ke WHO di antara kasus-kasus yang terdeteksi dengan BA.2.86,” ujar WHO.
Sejumlah ahli yakin bahwa subvarian ini hanya akan menimbulkan gejala ringan seperti demam, batuk, dan pilek.
3. Sedang Dipantau WHO
Saat ini, BA.2.86 masuk dalam daftar varian yang dipantau oleh WHO.