Seperti Capres Prabowo Subianto, yang mana sudah terang benderang Partai Gerindra, PAN merupakan partai pendukung Jokowi, kemudian Ganjar sudah jelas yakni PDIP dan Anies adalah PKB dan Nasdem.
“Patut diperhatikan pula ada orang-orang koalisinya Pemerintahan Jokowi. Kalau melihat fenomena tsunami politik demikian, tidak menutup kemungkinan beberapa bulan kedepan bakal ada koalisi baru yang kecewa dengan deklarasi Anies–Cak Imin ini, seperti Demokrat, PKS dan bisa pula PPP,” ujarnya.
Menurut pengatamannya, deklarasi Anies-Cak Imin ini tidak menutup kemungkinan sebagai upaya memecah suara hingga menjegal Anies Rasyid Baswedan.
“Karena Cak Imin sendiri elektabilitasnya biasa-biasa saja, dikalangan kaum Nahdliyin sendiri belum tentu seratus persen mendukung Cak Imin. Terlebih dikalangan Gusdurian karena sejarah politik masa lalu,” bebernya.
Inilah yang akan membuat simpatisan ditingkat bawah belum tentu manut dengan keputusan partai ditingkat pusat. Boleh saja elite partai memercayai garis komando, tetapi tingkat akar rumput bakal tidak bisa dikendalikan.
Hal demikian akan berlaku pada Pilpres mendatang. Terlebih para pendukung Anies ditingkat akar rumput bisa saja ada yang kecewa, begitu pula dari simpatisan Partai Demokrat bakal menggembosi suara Anies.
“Berdasarkan survei-survei yang kami lakukan, pemilih ditingkat akar rumput tidak seluruhnya manut kepada keputusan elite atau garis komando. Tetapi mereka memiliki referensi tersendiri,” bebernya lagi. (hasby)
Baca Juga : Akan Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Pesta Rakyat Binuang Digelar