Jelang HUT Kemerdekaan, KKB Tembak 1 Warga dan 2 ASN, Sebelum Dihabisi Korban Dianiaya

WARTABANJAR.COM – Sehari menjelang HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah lagi.

Tak tangung-tanggung, KKB membunuh tiga warga sipil dan dua di antaranya berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Parahnya lagi, ketiga korban dianiaya terlebih dahulu sebelum meninggal dunia ditembak di Kampung Yasoma jalan Batas Batu Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (16/8/2023) malam.

BACA JUGA: Siswa Latihan Paskibra Diserang KKB di Kabupaten Puncak, Terdengar Letusan Tembakan

Dari tiga korban pembunuhan itu, dua di antaranya ASN di Kabupaten Nduga.

Kapolres Nduga Kompol Vj Parapaga mengakui adanya insiden penembakan tiga orang warga sipil dan jenazahnya sudah berada di Kenyam.

Selain ditembak, para korban juga dianiaya hingga mengalami luka-luka di tubuhnya yang berawal saat truk yang ditumpangi dibakar KKB, Rabu (16/8/2023) malam.

“Aparat gabungan TNI-Polri mengevakuasi ketiga korban Kamis dini hari sekitar pukul 00.04 WIT dan membawa ke Puskesmas Kenyam,” kata Kompol Vj Parapaga.

Adapun identitas ketiga korban yakni Samsul Ahmad (25), Sthepen Didiwai (ASN), dan Michael Rumaropen (ASN).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, penembakan tersebut terjadi pada sore hari kemarin.

Saat kejadian tiga warga yang menjadi korban sedang bergerak dari Batas Batu menuju Kota Kenyam.

Ketiga orang tersebut belum sampai tujuan hingga malam hari dan perseonel gabungan TNI-Polri langsung bergerak melakukan penyisiran untuk mencari mereka.

BACA JUGA: Gubernur Kalsel Lantik KKB di Mahligai Pancasila

“Ketika personel gabungan tiba di TKP, mereka menemukan tiga korban warga sipil dalam kondisi sudah meninggal dunia,” kata Benny dalam keterangan tertulis, Kamis (17/8/2023).

Irjen Pol Mathius Fakhiri Ungkap Lokasi Penyanderaan Pilot Susi Air Dia mengatakan setelah ditemukan petugas langsung mengevakuasi jenazah para korban ke Puskesmas Kenyam untuk pemeriksaan lebih lanjut.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

editor: didik tm