āAyo dicari. Nanti yang beruntung berangkat haji dan jalan-jalan ke Jepang,ā katanya. Ibu-ibu makin bersemangat mencari stiker di belakang kursi tersebut.
āAda yang dapat?ā tanya Gobel. āBelum Pak,ā katanya. Sampai akhirnya mereka menyerah.
āNah, begitulah penipuan. Selalu diiming-imingi sesuatu yang tak logis dan menggiurkan. Jadi jangan mudah teperdaya oleh tipuan,ā imbuhnya kembali.
Lalu Gobel memanggil salah satu peserta, āMengapa Ibu mencari stiker tersebut?ā Ibu itu menjawab, āKarena yang berbicara Pak Rachmat Gobel. Jadi saya percaya.ā
Gobel pun menjelaskan, āBegitu pula cara bekerja penipu. Mereka menggunakan oknum aparat, oknum tokoh masyarakat, oknum pejabat, dan sebagainya. Penipuan investasi bodong maupun pinjol ilegal juga memanfaatkan para tokoh sebagai pemancingnya.ā
Gobel menjelaskan beberapa waktu lalu ada seorang tokoh di Gorontalo yang kerjanya bagi-bagi duit sambil mengendarai kendaraan mewah.
Orang itu mencitrakan dirinya sukses berkat ikut investasi bodong robot trading maupun perdagangan valas.
āOrang itu akhirnya ditangkap sebagai penipu,ā katanya.
Gobel juga mengatakan bahwa masyarakat harus mengecek legalitas lembaga-lembaga pinjol tersebut ke OJK.
āAda aplikasinya dan fasilitasnya secara online. Atau bisa tanyakan langsung ke OJK,ā katanya.
Selain itu, katanya, āAda hal yang lebih penting lagi. Tidak ada sesuatu yang bersifat instan dan mudah. Semua harus berkeringat, melalui proses, dan usaha keras dan ulet. Jadi mari kita bekerja keras dan kerja cerdas di bidangnya masing-masing.ā (ernawati)