“Pas lagi pandemi, para siswa SD diwajibkan untuk vaksin. Warga disini takut dengan vaksin. Jadi, lebih memilih pindah ke sekolah berbasis agama yang tidak perlu vaksin,” sambungnya.
Pengawas SD dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Hj. Armawati pun juga memberikan komentar dan menjelaskan alasan mengapa beberapa sekolah negeri kalah pamor dengan diniyyah.
“Karena sekarang madrasah atau diniyyah sudah bisa masuk pagi, jadi banyak orang yang memilih sekolah di madrasah seperti di wilayah Murung Kenanga, Tunggul Irang Ulu, Pasayangan. Dan juga mereka mudah mendapatkan ijazah sekolah umum dengan mengejar paket,” ujar Hj. Armawati.
Sampai saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar belum memberikan komentar lebih lanjut terkait isu yang sedang ramai dibicarakan.
Saat wartabanjar.com mencoba menghubungi melalui whatsapp tidak ada respon. Bahkan saat wartabanjar.com mendatangi kantornya salah satu staff mengatakan bahwa Kadisdik, Lianna Penny sedang tidak ada di tempat.
“Beliau sedang ada tugas di luar dan tidak ada di kantor,” ujar staf tersebut, Kamis (20/7) siang (nuy)
Editor Restu