WARTABANJAR.COM, SATUI – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bersujud Cabang Satui beberapa hari lalu mengeluarkan pengumuman Air sungai Satui Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan sempat dinyatakan tercemar. Hingga sempat menghentikan produksi dan langsung mengatasi saat itu juga.
Pimpinan Cabang Satui PDAM Bersujud, Robie Anwar Hakim saat dihubungi wartabanjar.com menyampaikan, pihaknya mengetahui terjadinya indikasi pencemaran air sungai Satui yang merupakan air baku dalam produksi PDAM Bersujud Cabang Satui pada Sabtu, 23 Juni 2023 lalu.
“Begitu mengetahui terindikasi tercemar, kami langsung berhentikan produksi dan distribusi ke pelanggan. Kala itu tetap mencari cara agar tetap berproduksi dengan mengganti berbagai bahan obat kimia yang cocok agar air layak konsumsi,” jelasnya, Senin (17/7/2023).
Pihaknya mengetahui terindikasi tercemar saat melakukan produksi dan mengambil air baku dari sungai Satui, kondisinya susah diproduksi dibanding saat normal yang mudah diproduksi.
Menurutnya, jika tetap dipaksakan, tetap memproduksi saat terindikasi tercemar itu maka tidak menutup kemungkinan besar pelanggan merasakan dampaknya, berupa diare setelah mengonsumsi air tersebut.
“Bersyukur sudah kami atasi saat itu juga dan sudah kembali normal. Kondisi itu pun sudah kami sampaikan ke DLH Tanah Bumbu,” pungkasnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanah Bumbu Kalimantan Selatan kini menunggu perbaikan hasil kajian dari PT Arutmin Site Satui pasca adanya indikasi terjadinya pencemaran air yang mengakibatkan PDAM Satui tidak dapat berproduksi.