WARTABANJAR.COM – Jemaah haji Indonesia sudah mulai pulang ke Tanah Air. Tentunya, kepulangan mereka akan membawa oleh-oleh untuk keluarga, kerabat, teman, maupun tetangga.
Salah satu oleh-oleh khas sepulang dari Tanah Suci yang ‘wajib’ dibawa jemaah haji adalah kurma.
Di balik manisnya kurma, ternyata memiliki manfaat bila dikonsumsi.
Salah satu Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sumenep dr H Slamet Riadi menjelaskan manfaat kurma bila ditinjau secara medis.
Detoksifikasi
Kurma bisa membantu proses detoksifikasi, yaitu mekanisme untuk membuang atau menetralkan racun di dalam tubuh. Ini karena kurma mengandung jenis gula yang sederhana, mudah diserap, mengandung elektrolit, dan mineral penting untuk tubuh.
“Sehingga, saat berbuka puasa dengan kurma dan dilanjutkan dengan minum air putih, beban pencernaan akan berkurang dan memudahkan proses detoksifikasi di dalam tubuh,” ujarnya Jumat (14/7/2023) dilansir NU Online.
Meningkatkan energi
Kurma memiliki kandungan gula alami yang tinggi seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Kandungan gula alami tersebut dapat memulihkan tubuh dan memberikan energi yang dibutuhkan.
“Oleh karena itu, buka puasa dengan kurma adalah cara yang tepat untuk mengembalikan energi yang hilang setelah beraktivitas dan berpuasa,” terang dia.
Memperbaiki fungsi otak
Dikatakan dr Slamet, mengonsumsi kurma dapat memperbaiki fungsi otak. Ini karena kurma dapat menurunkan peradangan dan mencegah penumpukan plak pada otak.
“Alhasil, mengonsumsi kurma dapat mencegah penyakit alzheimer, yaitu kelainan otak yang ditandai dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan berbicara. Selain itu, sebuah studi melaporkan bahwa kurma dapat meningkatkan fungsi otak, termasuk menurunkan jumlah hormon penyebab stres (hormon kortisol),” beber dr Slamet.