Secara keseluruhan, penerbangan keberangkatan haji menggunakan Garuda Indonesia pada tahun ini menuju Madinah dan Jeddah dilaksanakan mulai 24 Mei hingga 23 Juni 2023.
Selanjutnya, penerbangan kepulangan haji (Fase II) akan dilaksanakan mulai 4 Juli hingga 3 Agustus 2023 mendatang.
“Keberhasilan menyelesaikan layanan penerbangan bagi lebih dari 100 ribu jemaah merupakan hal yang sangat kami syukuri,” ujarnya.
Menurutnya, penerbangan haji tahun ini menghadirkan tantangan yaitu adanya jemaah haji lansia mencapai lebih dari 30 persen dari total jemaah.
Angka ini merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir.
Irfan menjelaskan jemaah lansia memerlukan pemenuhan sejumlah kebutuhan penunjang keselamatan dan kenyamanan, seperti ketersediaan kursi roda, priority boarding, emergency equipment, dan yang paling utama adalah kesiapan petugas darat serta awak kabin dalam membantu para jemaah lansia, mulai dari pre-flight, in-flight, hingga post-flight.
Selanjutnya, perusahaan akan terus memantau kesiapan operasional Fase II (Kepulangan) Penerbangan Haji 1444/2023 melalui koordinasi intensif bersama seluruh stakeholders (pemangku kebijakan) dan otoritas kebandarudaraan terkait.
“Hal itu untuk memastikan proses kepulangan haji tahun ini dapat berjalan baik dan lancar, sehingga para jemaah bisa mendapatkan pelayanan yang aman serta nyaman, dan tiba kembali di Tanah Air dengan selamat,” pungkasnya. (berbagai sumber)
Editor: Yayu