WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Di Indonesia barangkali banyak yang belum tahu dan kurang ngeh dengan peringatan yang satu ini.
Peringatan itu jatuh pada tanggal 23 Juni, hari ini, sebagai Hari Janda Internasional atau International Widows Day.
Setelah kematian pasangannya, hak-hak mereka bahkan kadang tidak terpenuhi. Maka dari itu, tidak sedikit janda yang harus menjadi tulang punggung keluarga demi menjalani hidup selanjutnya.
Namun kadang, tidak banyak pekerjaan untuk wanita berstatus janda, sehingga mereka sangat rentan terhadap kemiskinan.
Baca juga:
Panji Gumilang Pimpinan Al-Zaytun Penuhi Panggilan Tim Investigasi Pemrov Jabar
PBB bahkan mencatat lebih dari 258 juta janda di seluruh dunia keberadaannya sering tidak diperhitungkan dalam masyarakat.
Hari Janda Internasional bermula dari The Loomba Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di London, Inggris.
Lembaga tersebut dibentuk oleh Raj Loomba karena melihat sulitnya perjuangan mendiang ibunya, Shrimati Pushpa Wati Loomba sebagai janda.
Lembaga ini aktif membantu mengumpulkan dana untuk anak-anak janda di negara-negara miskin untuk bersekolah.
Loomba Foundation diketahui aktif dalam pemberdayaan di India dan Afrika.
Pada 2005, Loomba bersama presiden Loomba Foundation, Cherie Blair membuat peringatan Hari Janda Internasional pertama. Namun, saat itu peringatan tersebut belum secara resmi diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi