WARTABANJAR.COM, INDRAMAYU – Aksi unjuk rasa kembali terjadi di depan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat.
Dalam aksi Unras di Al-Zaytun ini, mobil komando massa sempat merangsek menerobos barikade yang sudah dibuat polisi.
Imbasnya terjadi aksi saling dorong antara massa dan barikade polisi.
Massa menuntut pimpinan Ponpes Al-Zaytun untuk keluar dan menemui mereka, jika tidak bisa maka mereka yang akan memaksa masuk.
Polres Indramayu sendiri telah mengerahkan 1.200 personelnya untuk berjaga di lokasi.
Pihak kepolisian juga sudah memecah konsentrasi massa agar tidak terjadi gesekan yang meluas antara pendemo dan pihak ponpes Al-Zaytun.
Baca juga:
Kapolri Soroti Tes Praktik SIM, Tingkat Kesulitan Kayak Ujian Mau Jadi Pemain Sirkus
Setidaknya ada 6 tuntuan yang dibawa para pendemo, yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, antara lain usut dugaam aliran sesat yang ada di dalam lingkungan ponpes, usut perizinan ponpes, usut sumber dana ponpes, periksa lahan pemerintah yang digunakan ponpes Al-Zaytun, bubarkan ponpes yang diduga terafiliasi NII, dan tegakkan supremasi hukum terkait adanya dugaan pelecehan seksual di lingkunga ponpes Al-Zaytun.
Aksi saling dorong antara massa dari Forum Solidaritas Dharma Ayu dengan petugas sempat warnai unjuk rasa di sekitar Ponpes Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Kamis (22/6/2023) siang.
Polisi pun sempat mengamankan 4 orang demonstran sebelum akhirnya dilepaskan.
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar menjelaskan bahwa beberapa orang pedemo sempat diamankan saat situasi mulai memanas.